Which one is better for you, and why?
What is Sulfate?
Salah satu jenis surfaktan (senyawa yang menarik minyak dan air) yang digunakan untuk menghasilkan busa dan berfungsi membersihkan kotoran. Sulfates ditemukan di banyak produk personal care seperti sabun mandi, sampo, pembersih wajah, dan pasta gigi, serta produk pembersih rumah tangga.
Why are sulfates in shampoos?
Shampoo dirancang utk membersihkan kulit kepala. Saat dikombinasikan dengan air, sulfates mampu membersihkan sel-sel kulit mati dan kotoran dari rambut dan kulit kepala dengan sangat efektif. Sulfate menciptakan konsistensi “berbusa” yang diinginkan banyak orang saat keramas.
Saat menggunakan sampo sulfate, kulit kepala lebih mudah dibersihkan, tanpa perlu menggosok terlalu keras. Sulfate pembersih yg cukup keras, dengan sendirinya mampu mengangkat kotoran di permukaan kulit kepala.
Dan karena berlimpah busa, sering muncul konsepsi “makin banyak busa, makin bersih”
Take a closer look on the label. ingredients that are sulfates:
- Sodium Lauryl sulfate (SLS)
- Sodium Laureth Sulfate (SLES)
- Sodium Myreth Sulfate
- Ammonium Lauryl or Laureth Sulfate
- Alkylbenzene Sulfonate
- Dioctyl Sodium Sulfocuccinate
- Ethyl PEG-15 Cocamine Sulfate
- Sodium Cocoyl Sarcosinate
What’s the problem, then?
Theres’s potential problem when our skin comes in constant contact with sulfates:
Skin irritant: Riset di Germany thn 2003 menguji 1.600 pasien untuk mengetahui iritasi SLS dan menemukan 42% pasien mengalami reaksi iritasi (1)
Deteriorate Hair Protein: Overexposure sulfate menyebabkan kerusakan protein rambut. Riset tahun 2005 menguji rambut yang direndam dalam larutan natrium dodesil sulfat, kehilangan protein dua kali lebih banyak dibandingkan rambut yang direndam dalam air (2). Karena merupakan pembersih yang cukup keras, sampo sulfat dapat menarik banyak minyak alami dari rambut, sehingga berpotensi membuatnya kering dan rapuh
Environment Issue: Riset tahun 2015 menunjukan meskipun SLS aman sbg pembersih rumah tangga, namun berdampak bagi aquatic life, baik marine species, water hardness dan temperature (3) (4) (5)
Alternative: SULFATE-FREE
Alternative sulfate, pembersih yg lebih mild, gentle di kulit kepala dan batang rambut. Sulfate free shampoo jauh lbh mild di kulit kepala dibanding sulfates. Terutama bagi texture keriting yg disulfide bond nya berbeda dibanding texture rambut lurus. Dampak drying dari pembersih Sulfate jauh lebih terasa pada texture keriting dibanding texture lurus, itulah kenapa banyak yg advocate Sulfate free regimen utk texture keriting. Tapi Sulfate free jauh lbh mild di kulit kepala regardless texture rambutnya.
Why Sulfate-Free better?
Bagi pengguna awal sulfate free shampoo cenderung lebih kering batang rambutnya dibanding saat menggunakan commercial sulfate shampoo. Perbedaannya terasa karena sulfate shampoo incorporate silicone di dalam formulasinya. Sedangkan sulfate-free, tidak. Sulfate terlalu kering utk kulit kepala dan batang rambut, jd silicone diperlukan utk memberi ilusi melembutkan bagi batang rambut.
No need for silicone for moisture illusion
Silicone ibarat sedotan plastik yg coating batang rambut, terasa silky satin diluar, tapi sebenarnya batang rambutnya tidak terpapar moisture, karena silicone tidak luruh saat dibersihkan dengan air, batang rambutnya jadi kering krn kekurangan hidrasi didalamnya. Sedangkan sulfate free shampoo tidak demikian. Sulfate free shampoo krn tidak mengandung silicone, tidak memberi ilusi melembapkan, tapi lbh sehat bagi kulit kepala dlm jangka waktu Panjang.
Sama seperti plastic, silicone jadi penghalang moisture masuk ke batang rambut. Batang rambutnya kelihatan shiny di luar tpi kering/ kopong di dalamnya krn tidak hydrated. Silicone juga tidak luruh saat dibersihkan dng air, overtime menumpuk dan clogging kulit kepala.
Issue about suds
Busa bukan indicator cleansing performance agen pembersih pada shampoo. Sulfate-free shampoo meskipun memiliki busa yg minim dibandingkan sulfate shampoo, cleansing performance nya cukup tinggi. Semua tergantung persentase Active Surfactant Matter (ASM) dalam formulasi shampoo nya. Untuk mengurangi efek kesat di batang rambut setelah keramas dngn sulfate free shampoo, dilanjutkan dengan conditioning process. Preferably silicone-free conditioner setelah nya.
Reference and further read:
- Geier, J., et al. (2003). Patch testing with the irritant sodium lauryl sulfate (SLS) is useful in interpreting weak reactions to contact allergens as allergic or irritant. Contact Dermatitis.
- Wagner, R., et al. (2005). Hair protein removal by sodium dodecyl sulfate. Colloids and surfaces B: Biointerfaces.
- Bondi, C. A., et al. (2015). Human and environmental toxicity of sodium lauryl sulfate (SLS): Evidence for safe use in household cleaning products. Environmental Health Insights.
- Lewis MA. The effects of mixtures and other environmental modifying factors on the toxicities of surfactants to freshwater and marine life. Water Res. 1992;26(8):1013–23.
- Abel PD. Toxicity of synthetic detergents to fish and aquatic invertebrates. J Fish Biol. 1974;6:279–98.