SYNDETS VS COLD-PROCESSED SHAMPOO And its misconceptions

Syndet Bar

Kependekan dari Synthetic Detergent. Batangan pembersih (sampo atau sabun) yang disintesis dari tumbuhan maupun minyak bumi. Komponen utama yg terdapat dalam agen pembersih ini adalah surfaktan. Sintesis surfaktan dari tumbuhan (biosurfaktan) dapat diuraikan secara alami sehingga lebih ramah lingkungan. Namun, ada pula surfaktan yg tidak bisa diperbaharui maupun diuraikan lingkungan seperti petroleum-based surfactant.

Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai kemampuan unik yaitu hydrophilic (suka air) dan lipophilic (suka lemak/minyak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga memudahkan proses pelepasan kotoran yang menempel pada permukaan kulit/ kulit kepala. Biosurfaktan merupakan jenis surfaktan yang disintesis dari tumbuhan misalnya kelapa. Jenis biosurfactant yg umum digunakan dalam shampoo bar: Sodium Cocoyl Isethionate, Cocoamydopropyl Butane. Jenis surfaktan lain yang tidak ramah lingkungan, yang lebih umum dimanufaktur adalah surfaktan berbasis minyak bumi. Contoh Petroleum-based surfactant: sodium lauryl sulfate (SLS), Sodium Laureth Sulfate (SLES).

Agen pembersih berbasis syndet/surfaktan relative lebih modern digunakan dalam ritual mandi. Namun jauh sebelum 1913 saat penggunaan surfaktan diperkenalkan, peradaban masyarakat menggunakan sabun dalam membersihkan tubuh yang dibuat secara Cold-processed

Cold-Processed Bar

Batangan Pembersih yang dibuat secara arif, dengan cara mengagitasi minyak nabati bersama larutan alkali sehingga menghasilkan reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak/minyak oleh adanya basa kuat (NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan garam natrium dari asam lemak/minyak yang dikenal dengan sabun

Apakah Syndet bar lebih baik dibanding saponified/cold-processed bar?

Belum Tentu. Terdapat miskonsepsi, shampoo bar dengan cold process tidak baik bagi rambut, dengan asumsi kandungan sodium hidroksida menghasilkan sampo yang highly alkaline. pH 10-12. Pada dasarnya pH yang terlalu basa tidak baik bagi rambut, namun tidak semua shampoo bar cold process highly alkaline, cold-process hasil saponifikasi tetap bisa menghasilkan bar dengan pH netral (7) bahkan slightly acidic tanpa compromizing its cleansing ability. Semua tergantung bagaimana bar tersebut diformulasikan.

Apakah Cold Processed Bar buruk untuk rambut?

Ini miskonsepsi berikutnya. Keliru. Tidak semua cold processed shampoo bar alkali nya mencapai langit, Cold-Processed bar bisa diformulasikan mencapai pH netral dengan memperhitungkan beberapa variable diantaranya:

● Percentage of super fatting,

● Komposisi fatty acid,

● Lama masa curing, dll

Slightly alkaline shampoo actually has benefits for LOW POROSITY HAIR. Negative chargenya shampoo bar bisa mengangkat kutikula, dan membantu conditioning process bagi rambut yang kutikulanya flat yg susah menyerap moisture.

Benarkah Cold processed Bar bisa membuat rambut patah?

Ini juga miskonsepsi based on fear monger. Shampo yg tinggi alkalinya sering di asumsikan bisa membuat rambut rusak dan mudah patah. Padahal tidak sepenuhnya benar. Shampoo apapun jenisnya, cold process, maupun yg berbasis surfaktan mengandung muatan listrik negative yg bereaksi dengan muatan listrik rambut (ya.. batang rambut memiliki muatan listrik. Dan secara natural muatan listrik batang rambut adalah negative). Hanya karena umumnya formulasi syndet bisa lebih mudah pHnya dikontrol dan disesuaikan di produk akhir, makanya sering dianggap lebih aman, tapi sebenarnya cold-processed shampoo pun tetap bisa dibuat pHnya neutral dalam formulasinya. Seperti produk saponified bar shampoo Madremia yang memiliki pH neutral 7 dan slightly alkaline 7.5.

Yang perlu diperhatikan adalah: shampoo dimaksudkan untuk membersihkan kulit kepala. Bukan untuk melembapkan batang rambut. Intinya, agar rambut tidak kusut, dan kering, shampoo tidak perlu digosok ke batang rambut. Fokus penggunaan shampoo hanya di kulit kepala. Busa yang luruh saat dibilas sudah cukup untuk membersihkan kotoran yang menempel di batang rambut. Dan yang terpenting saat menggunakan sulfate free shampoo, apapun formulasinya, biosurfaktan (syndet) maupun saponified (cold-processed), setelah dibilas lanjutkan dengan silicone free-conditioner. Komposisi cationic pada conditioner inilah yang berfungsi melembapkan rambutmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *